SEMARANG - Kebutuhan jahe cukup besar. Permintaan terbesar datang dari pabrik jamu. Sido Muncul misalnya, saban bulannya membutuhkan 60 ton kunyit segar, 10 ton kunyit kering, 40 ton jahe segar, dan 10 ton jahe kering. Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku tersebut, Sido Muncul menjalin kemitraan dengan petani.
Termasuk dengan petani di wilayah Kecamatan Getasan kabupaten Semarang, Bambang Supartoko perwakilan dari PT Sidomuncul terjun langsung saat pelaksanaan panen jahe di lahan pertanian jahe Dusun Manggihan Desa Manggihan Kecamatan getasan Kabupaten Semarang.Rabu(29/06)
Baca juga:
Petani dan Penyuluh Sambut Baik Program KUR
|
Didampingi Babinsa Manggihan Koramil 03/Getasan Serka Suryadi, Camat Getasan Dra Hj Istichomah M.Si, Kepala Desa Manggihan, Perangkat Desa serta Kelompok Tani Lestari panen perdana Gerakan Tanam Jahe ini
Kepala Humas sekaligus Tim Penelitian dan Pengembangan Bahan Baku Sido Muncul mengatakan untuk menjadi mitra Sido Muncul, petani harus menjadi bagian dari kelompok tani, dan mampu memenuhi standar kualitas, dan kuantitas, serta kontinuitas hasil panen.Jenis jahe yang dibutuhkan Sido Muncul adalah adalah jenis jahe lokal atau emprit.
"Jenis ini paling banyak dicari karena kandungan zat aktifnya cukup tinggi dan harga terjangkau, " kata Bambang.
Budidaya jahe dan kunyit tidaklah rumit. "Jika penanaman di awal musim hujan, tidak perlu pengairan. Pemupukan hanya di awal pengolahan tanah dan saat usia tanaman 2 bulan, " paparnya.
Tanaman jahe lebih bagus di daerah berketinggian 500 m - 1500 mdpl dan dilahan pertanian Dusun Manggihan ini sudah tepat.
Editor:Yudha27